Karena itulah, sang ibunda menyuruh anaknya untuk pergi mencari uang. Sang ibunda berkata bahwa, kalau anaknya pulang tanpa membawa uang, maka dia tidak boleh pulang.
Jadi, pergilah si anak tanpa modal sepeser pun di kantungnya. Dan selama bertahun-tahun, dia tidak pulang-pulang juga. Kenapa bisa begitu? Mungkin karena perkataan ibundanya yang melarang ia pulang sampai membawa uang.
Sepuluh tahun kemudian, si anak yang sudah menjadi remaja kembali pulang. Setelah berkelana ke sana ke mari, dia tampak kurang sehat dan sangat kotor. Dia pun bernyanyi seperti orang gila, "Aku pulang.. tanpa dendam.. hanya membawa uang.. segoceng doaang.."
Apa yang dia maksud dengan "dendam" dalam lagunya itu? Mungkin dendam kepada ibunya, yang melarangnya pulang sebelum mendapat uang. Dan dia hanya membawa sedikit uang untuk ibunya, dia pun memberikan uang itu padanya.
"Ini ibu, aku mendapatkannya dengan susah payah," kata si anak.
Sang ibu pun menepis uang itu dari tangan anak nya. "Kenapa sedikit sekali uang nya!!?" bentak si Ibu. "Bertahun-tahun kau pergi dan kau hanya mendapatkan segini!!? Pergi sana!"
Si anak pun sakit hati. "Aku sudah pergi bertahun-tahun. Ibu menyuruhku pergi bahkan tanpa membekaliku apa-apa. Tidakkah seharusnya ibu bersyukur karena aku masih hidup? Tidakkah ibu khawatir atas keadaanku?"
Dan si anak pergi dari rumah ibunya. Dia pun bekerja keras, dengan modal uang yang sedikit. Walaupun dia harus bekerja siang malam, akhirnya dia bisa menjadi sukses sebagai pedagang. Dan dia bisa membina keluarga yang lebih baik lagi daripada keluarga nya dulu bersama ibunya. Dia hampir bisa dibilang "kaya raya" dengan penghasilannya.
Karena itulah, sang ibu dari anak itu, mendatangi anak nya tersebut. "Nak, apa kau tidak ingat dengan ibumu ini?
Si anak pun tersenyum. "Tentu saja aku ingat bu. Ibu yang mengusirku dari rumah setelah bertahun-tahun aku pergi."
"Maafkan ibu, nak..," kata sang Ibu.
"Akan kumaafkan," jawab si Anak dengan senyum tulusnya. "Silahkan masuk bu.. Perkenalkan, ini istri dan anakku.."
created by yukkie
Labels: article